Minggu, 06 Januari 2013

Desain El-Surayya Art Tahun 2000

Tongkat komando dengan ukiran kaligrafi ukir sholawat Nabi dengan variasi tulisan ring grafir sabda Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah “Laa fataa illaa Ali walaa saifa illaa dzul faqaar”. Diujung tongkat, ukiran Allah dan Muhammad, tongkat desain ukiran shalawat, adalah untuk pegangan penegak amar makruf nahi mungkar, Mental menjadi tambah berani.


Desain tongkat dengan ukiran kaligrafi Shalawat Nabi nurudzdzati ini ada dua tahapan dari tahap sebuah karya cipta seni dan ritual religious, sehingga mengandung kekuatan supranatural. Kalau dulu Empu adalah pembuat keris, Seperti nagasasra, sengkelat, sampai saat ini keris masih dimiliki oleh komunitas tertentu. Saya membuat alternatif dan keseimbangan antara daya kekuatan yang ada pada keris, dari unsur-unsur wallahu a’lam dengan unsur religius formal dari sumber kehebatan dan kebesaran Allah, asma Malaikat dan hizib - hizib yang ada di dalamnya, dari lempengan plat tembaga melalui ritual religious.


Tongkat kaligrafi (security stick) dengan ukiran Sholawat Nabi Nurudzdzati  mengandung doa-doa keselamatan sebagai ikhtiar untuk melawan kejahatan, asma Malaikat dan sabda Sayyidina Ali karromallahu wajhah “laa fataa illaa ali walaa saifa illaa dzul faqaar” sabda Sayyidina Ali ketika berperang melawan musuh-musuh orang Islam. Tongkat ini tidak sekedar buat pegangan mbah-mbah yang sudah lanjut usia, tapi lebih dari itu adalah sebagai karya seni yang memiliki daya spiritual tinggi, di hiasai dengan koka, dari Afrika ketika Nabi Nuh alaihissalam membuat perahu saat terjadi banjir besar melanda negerinya. Perahunya terbuat dari pohon kayu koka.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum.
    Pak, tongkatnya ini mau dijual atau tidak?
    misalkan dijual dengan kisaran harga berapa?

    BalasHapus